02 October 2009

Not interfere

Most of man's troubles come from his inability to sit and be quiet for twenty minutes.
--Blaise Pascal--

Lo emang punya banyak alesan untuk gemes ngeliat sekitar lo yang ga bener. Bawaannya pengen komen aja, terus ngelurusin ini-itu. Bagus, sih. Tapi bukan berarti lo bisa main ikut campur aja urusan orang. Apalagi kalo yang lo kasih tuh berupa kalimat-kalimat instruksi, bukan tawaran.

Gak enak kan kalo maksud baik lo ditangkap sama orang lain sebagai ikut campur dan diem-diem lo dapet predikat: tukang ikut campur urusan orang? (panjang amat ye gelarnya), lo mau dapetin predikat itu?

Apalagi kalo tanpa denger yang seutuhnya, tanpa tau kondisi lengkap temen lo yang bermasalah, lo main langsung datengin aja terus kasih instruksi ini-itu yang harus dia lakuin. Kalo dia berterima kasih, sih gak masalah. Tapi, dia bisa tersinggung (kecuali dia cerita langsung sama lo)

Dia juga bisa menerima kalimat lo, dan menjalankannya.
Akibatnya?
Bisa bagus, jika kebetulan saran lo pas banget dan emang bisa diterapkan dalam kondisi dan situasi dia. Tapi sebaliknya, bisa juga malah nambah parah situasi.

Hati-hati ikut campur, masuk ke wilayah pribadi orang lain apalagi lo ga tau masalah yang sebenernya. Meskipun cuma dengan sikap, atau kekuatan kata. Lo harus inget, lo ikut campur, lo hanya terlibat secara moril. Tapi pedih, yang sebenernya, temen yang lo kasih saran itu yang nanggung, juga orang-orang yang berhubungan dengan masalah itu.

Kalo emang ada orang-orang yang dateng ke lo dengan bawa masalah, kadang mereka ga butuh usul, komen, atau nasihat, melainkan cuma butuh pendengar untuk melampiaskan unek-unek yang ada di hati dan pikiran, biar plong dan lega. Itu aja.

No comments: